
Bandung – Calon Anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional, Siswanda HS, menyoroti masih minimnya perhatian terhadap perempuan dan anak di wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat yang menjadi daerah pemilihannya. Siswanda mengatakan, tingginya angka kematian ibu saat melahirkan dan kematian balita di dua wilayah tersebut menjadi bukti masih minimnya perhatian terhadap ibu dan anak.
“Terkait persoalan perempuan dan anak-anak, konsep pertama yang saya sodorkan adalah ‘afirmative action’, bahwa perempuan dan anak itu harus didahulukan dalam hal pelayanan publiknya”, kata Siswanda, di kediamannya, bandung, Kamis (27/3). Menurutnya meski Kabupaten Bandung dan KBB secara geografis letaknya berdekatan dengan ibu kota provinsi, namun infrastrukturnya masih rendah.
Sehingga, keterjangkauan masyarakat pun menjadi rendah juga. “Hal tersebut menjadikan kaum perempuan dan anak menjadi seolah termarjinalkan,” ucapnya.
Oleh karena itu, agar perempuan dan anak mendapat perhatian yang baik, harus ada ‘political will’ dari pemerintah baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun pusat. “Dalam artian bahwa perempuan dan anak harus didahulukan. Seperti dalam pelayanan public ada ‘help desk’ perempuan an untuk anak-anak. Saya suka miris melihat hal tersebut.
Siswanda menambahkan, salah satu cara untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat di dapilnya adalah dengan mendatangi dan menyapa langsung mereka. “Dari awal Januari 2013 lalu, Alhamdulillah saya sudah keliling di Jawa Barat. Sudah sekitar 500 desa di kabupaten Bandung dan KBB yang saya datangi,” katanya. (agp)
(sumber: Radar bandung edisi, Jum’at 28 maret 2014 halaman 2)